Toko Monas yang berada di Pasar Kanoman itu berubah wajah. Tegel toko yang sebelumnya warna hijau persegi kecil kini keramik mengkilap. Tidak lagi ada jambal roti menggantung-gantung kokoh di pintu toko. Bakasem japuh dalam baskom dan ebi beralas tampah menghilang. Semua ikan asin tersimpan dalam chiller.
Mudik 2023 lalu saya berbelanja di Toko Monas yang sekarang serba modern dan rapi. Wujudnya membuat wajah toko ini sama dengan toko oleh-oleh pada umumnya yang kulihat di Cirebon. Cici yang biasanya menjaga kasir toko wafat tiga tahun lalu. Kini toko diurus generasi ketiga.
Perubahan wajah toko terjadi entah karena efek pandemi atau memang pemiliknya mau renovasi toko saja. Saya menyukai wujud toko sebelumnya yang rapi, sedikit berantakan tapi cantik dan terasa tradisionalnya.
Namun ya sudahlah, saya pembeli bukan pemilik tokonya. Di sini saya belanja bakasem japuh saja. Selain font nama toko yang syukurlah tidak diubah, kualitas produk di toko juga masih sama seperti dulu. Di Bandung kumasak dan makan bakasem japuhnya, duh gusti nikmatnya luar biasa memang bakasem japuh made in toko Monas adalah terbaik!
Btw, saat membayar di kasir, saya melihat ada beberapa pigura terpajang di tembok belakang kasir. Kubaca dan kukenal salah satu foto yang dalam pigura itu: foto Toko Monas yang kujepret dengan kamera hp di tahun 2018 dan saya posting ke instagram Bandungdiary.
Kuminta izin kepada mba-mba kasir untuk melihat piguranya lebih dekat. Ia menolak, tentu saja karena alasan keamanan, tidak mengapa.
Saya mengatakan padanya bahwa foto yang menggantung di belakang meja kasir itu adalah foto jepretanku. Itu pun akun instagram milikku. Hamdalah dibolehin kulihat piguranya dari dekat.
Postingan saya tentang Toko Monas masuk radar tokonya. Juga sangatlah saya terharu atas fakta bahwa mereka mencetak foto beserta captionnya dan memajangnya di toko. Nama akun instagram saya tidak dihilangkan.
Saya bukannya dari Kompas, Jawa Pos, atau media lainnya yang meliput Toko Monas. Saya hanya pelanggan yang kebetulan punya instagram dan blog. Perlukah saya merasa istimewa mengetahui bahwa mereka memajang postingan instagram Bandungdiary di tokonya?
Indra bilang saya gak berlebihan. Saya sendiri tidak tahu sejarah dan asal usul tokonya. Hanya saya tebak saja dengan kandungan produk yang terkurasi dan beragam khas pantura itu, kupikir ini toko mungkin sudah ada sejak lama.
Keinginan saya posting foto Toko Monas di instagram semata-mata ingin merekomendasikannya sebagai toko oleh-oleh Cirebon. Maksudku di antara batik trusmi (yang bagus itu) dan empal gentong (yang enak banget itu), ada toko yang menjual produk pangan khas Cirebon berupa bakasem, ebi, emping kwalitet bagus, dan mie homemade yang mereka buat dengan teknik kuno seperti di tiongkok.
Menurut pendapat saya komponen pangan ala wong Cirebon sangatlah menarik. Mereka bukan jawa juga bukan sunda. Bila kamu plesir ke Cirebon, belanja ke pasar tentu saja jadi pengalaman menyenangkan karena ketemu bahan-bahan pangan yang orisinil. Asem jawa saja ada beberapa macam dari yang mentah sampai yang tanpa biji. Hingga asem jawa ya g difermentasikan jadi obat bernama Asem Kawak.
Pada waktu itu saya bisa masukkan toko ini sebagai ‘hidden gem’ Cirebon karena kurasi Toko Monas akan produknya memang sebagus itu.
Maksudku, di mana bisa kamu temui jambal roti versi manis? Dan bakasem japuhnya Toko Monas…astaga…terbaik sekali dari segi tekstur, ukuran, dan rasa. Penggemar masak memasak niscaya akan bahagia ada di toko ini.
Beberapa kali sebelum pandemi saya jastipkan produk dari Toko Monas di Bandung. Pembelian saya hanya 2-3 juta. Bila saya minta diskon ke cici, ia memberiku diskon 10.000 sambil berkata “wis tenang bae baka tuku ning kene jaminane wis mutu kabeh laka maning ning toko sejene!” demikianlah kepercayaan diri pemilik toko, cici-cici yang usianya saat terakhir saya bertemu mungkin sekitar 70 tahunan.
Saat berbelanja dan jastip itulah saya memotret banyak produk Toko Monas dan fasadnya. Saya posting di instagram. Dan foto itulah yang mereka pajang.
Bandungdiary yang menggantung di Toko Monas adalah salah satu episode ajaib nan menyenangkan dalam hidupku.