Social Media

Omah Tangsi, Penginapan di Parakan

22 March 2023

Rumah-rumah tua di Parakan ada namanya. Omah Tangsi rumah pertama yang saya lihat di Parakan. Lokasinya di Jl. Brigjen Katamso no. 11. Warga Parakan menyebutnya Jalan Ngadirejo. Rumah antik ini pernah jadi asrama polisi. Dari sanalah kata Tangsi berasal.  


omah tangsi parakan


Tercium hawa pegunungan saat turun dari mobil yang saya tumpangi pada minggu 12/03/2023. Kami tiba di Omah Tangsi. 


Gunung merapi baru mengeluarkan abu vulkaniknya hari kemarin. Abunya masih berjatuhan ke Parakan. Seperti salju tapi membahayakan paru-paru. Karenanya cuaca di sini panas menyengat dan saya harus bermasker. Temperatur pukul 12 siang 28 derajat celcius. 

Halaman depan Omah Tangsi berupa taman. Cukup luas ukuran tamannya. Terdapat ornamen tionghoa patung-patung kilin di taman dan mulut teras.

Dalam buku Parakan The Living Heritage karya Chris Darmawan, rumah ini disebutkan berlanggam American Queen Anne Style. Ciri-cirinya pola bangunan tidak simetris, sisi kiri dan kanan bangunan tidak sama. 


Dalam buku tertulis “selalu terdapat sepasang atau satu menara dekat pintu masuk, di depan pintu masuk terdapat teras kecil, seringkali beratap terpisah. Atap bersudut, tidak pernah rata. Bahan bangunan dan warna bata dominan. Langgam ini tidak sedikit ditiru di kota-kota di Jawa pada perempat pertama abad ke-20.”

Betul-betul rumah yang cantik. 

 

omah tangsi parakan

omah tangsi parakan

 omah tangsi parakan

 

Bangunan ini sekarang berfungsi sebagai penginapan. Di kamar-kamarnya kulihat ada ranjang tiga berjejer dengan selimut warna biru. Ada AC di kamarnya. Dengan jendela besar-besar di situ kupikir si AC baru terpakai saat malam hari saja.

Tidak saya ketahui rumah dibangun tahun berapa. Pemilik rumah pertama adalah Pek Tong An. Mula-mulanya ia datang ke Parakan berbekal ilmu surat-menyurat dan kaligrafi. Lantas di kota pegunungan ini ia membangun bisnis tembakau. Bisnis tersebut diteruskan anaknya, Bah Kimpul  (Han Tjiauw) dan Bah Kukuh (Han Tjiang).

Dalam buku Parakan The Living Heritage diceritakan selama bermukim di Parakan Pek Tong An membuka praktek pengobatan gratis, berderma, dan membuka dapur umum bagi orang miskin. 

Keluarga Pek pindah ke Jakarta sejak terjadinya Agresi Militer Belanda. Rumah kosong dan digunakan oleh TNI. Kemudian tahun 1960an lembaga kepolisian yang menghuni rumah tersebut. 


omah tangsi parakan

 omah tangsi parakan

 

Pendek cerita rumah kembali berpindah tangan kepada pihak keluarga. Di tahun 2018 dia sempat menjadi kafe. Pandemi datang, kafe tutup.

Oktober 2022 Omah Tangsi berubah fungsi jadi penginapan. Saya tidak tahu ongkos menginapnya berapa dan bagaimana. Namun kamu bisa mengontak PIPPA (Pusat Informasi Wisata Parakan) di instagram, @pippa.id namanya. Klik di sini untuk mengakses linknya.

Saya sendiri penasaran, ada berapa banyak penginapan di Parakan dan untuk apa orang-orang datang menginap di kota ini? Apa keperluannya mereka di kota kecil seperti Parakan, apakah keperluan perkebunan tembakau? 

Tulisan tentang Parakan lainnya di blog Bandungdiary bisa dibaca di sini.


omah tangsi parakan
saya di salah satu jendela Omah Tangsi, difoto oleh Teh Gadis. Nuhun, Teh!

Post Comment
Post a Comment