Tentang berkunjung ke Museum Kota Bandung ini isi tulisan akan terus saya update. Mengingat museumnya masih dalam proses dirancang sih displaynya jadi saya gak tahu kapan museumnya akan benar-benar buka. Udah buka emang, tapi belum siap sepenuhnya.
Toh kemarin waktu saya ke Museum Kota Bandung, terjadi tiba-tiba aja karena gak sengaja :D
Niatnya mah mau main aja di Balaikota, pas lagi main di Taman Sejarah lihat ke seberang. Eh kok ada museum. Pintunya buka pula banyak orang keluar masuk. Ah yasudah kami ikut masuk aja.
Ada tulisan gede di pagarnya:
M U S E U M K O T A B A N D U N G.
M U S E U M K O T A B A N D U N G.
Woooh! Ini toh museumnya! udah lama denger berita bakal ada museum ini sih.
Ada Apa di Museum Kota Bandung
Museum ini berada di sebuah bangunan cagar budaya. Bangunan antik peninggalan masa kolonial selesai dibangun tahun 1920. Ntar kalau kamu ada di sana bisa lihat sendiri sebelum masuk museum. Pintu dan jendelanya, wuih bagus bener, gak ada di bangunan masa kini mah :D
Terus di dalam nih begitu masuk ketemu ruangan besaaaaaar sekali. Langit-langit tinggi. Khas bangunan kolonial.
Di semua dindingnya terpasang display grafis dan teks. Tentang siapa saja walikota Bandung sejak dahulu hingga tahun 2018 ini. Perjalanan sejarah kota Bandung dari tahun ke tahun. Penjelasan tentang asal usul gedung kuno museumnya berada.
Di semua dindingnya terpasang display grafis dan teks. Tentang siapa saja walikota Bandung sejak dahulu hingga tahun 2018 ini. Perjalanan sejarah kota Bandung dari tahun ke tahun. Penjelasan tentang asal usul gedung kuno museumnya berada.
Lalu ada artwork di dinding yang berhadapan dengan pintu masuk. Bagus banget ilustrasinya!
Masuk ke ruang sebelah kanan, di dinding kiri ada timeline sejarah Bandung di zaman kerajaan. Belum Bandung namanya waktu itu. Di sebelah kanan ada timeline sejarah Bandung di masa kolonial.
Kontennya bagus. Semua teks disertai penjelasan berbahasa Inggris yang juga oke. Desainnya keren banget! Seneng lihatnya gak malu-maluin ahahaha. Siapa nih yang buatnya, bagus sekali :)
Udah sih gitu aja museumnya. Belum ada display koleksi apa-apa lagi. Pajangannya baru grafis di area dinding. Pasti akan ditambahin koleksi lain atuh tapi gak tahu kapan.
Museum Kota Bandung ini udah saya nantikan sejak tahun 2015. Waktu itu Ridwan Kamil bilang mau bikin museum khusus tentang Kota Bandung. Lha ya memang ini kota banyak museumnya, tapi yang bahas secara spesifik tentang kota Bandungnya belum ada.
Ditunggu-tunggu, museumnya masih dalam proses pembuatan. Lama juga ya. Khawatirnya saya sih kalo RK gak jadi walikota lagi, ini museum ikut bhayyy! Alias gak diterusin lagi bikinnya.
Eh ternyata enggak. Pembuatan Museum Kota Bandung jalan terus meski walikotanya udah ganti. Hamdalah.
Museum Kota Bandung Sudah Dibuka dan Gratis
Memang belum bisa lihat banyak sih. Lha hanya dua ruangan saja yang terisi. Itu pun hanya grafis di dinding. Tapi ya kelihatannya mah menjanjikan sih museumnya. Bakalnya bagus.
Bagi saya, pembuatan museum ini terbilang pelan banget bila menghitungnya sejak tahun 2015. Kalau baca berita di koran sih katanya bos museum, yang bikin lama adalah pengumpulan materi koleksi dan pengecekan data sejarah.
Saat saya masuk ke museum, di sisi kiri terpasang plakat-plakat sponsor Museum Kota Bandung. Saat itu saya berpikir, bila ada sponsor (yang menurut saya mah nama sponsornya 'gede-gede'), terus kenapa museum ini lama banget pembukaannya.
Entah drama-drama apa yang berkelindan di antara tim pembuat museum sampe jalannya pelan :D yang pasti mah bikin kayak gini gak akan gampang. Bisa, tapi gak gampang.
Sehingga bila ada yang mau mewujudkannya (di antara kerumitan birokrasi dan drama-drama ala orang Indonesia yang memperumit yang seharusnya gak rumit dan doyan ngegampangin hal yang seharusnya gak digampangin :D) adalah hal yang sangat saya apresiasi sebagai penikmat kota. Enggak, saya gak ngerti desain, gak ngerti arsitektur, gak ngerti data, gak ngerti sampe serinci itulah pokoknya.
Bagi saya yang senang menikmati kota, apresiasi saya sebatas penikmat wisata kota aja. Dan museum ini kayaknya bakal bagus. Kepengen saya mah ada tempat-tempat kayak gini lebih banyak di Bandung.
Kenapa sih bikin ruang publik yang bagus begini susah munculnya? Kenapa ada lebih banyak hotel, mall, apartemen sih dibanding tempat-tempat untuk publik begitu? Heuheuheu....
Saat saya mengunggah foto museum ke story instagram, beberapa orang komen desainnya mirip Museum Gedung Sate. Iya saya juga berpikir hal yang sama.
Namun menurut saya mari kita bandingkan sebatas itu aja. Gak perlu sampai menyinyiri "ih apaan museumnya sama kayak museum gedung sate! nyontek nih! gak kreatip!".
Enggak. Janganlah begitu. Buat saya sih justru bagus dong kalau mirip grafis di Museum Gedung Sate. Sebab emang bagus desainnya.
Drama orang Indonesia banget sih banding-bandingin lantas menjelek-jelekan salah satunya. Janganlah begitu. Ayo sama-sama kita dukung tempat-tempat kayak Museum Kota Bandung ini nih, termasuk museum lainnya. Menjadi kritis perlu, tapi gak perlu sampe apatis untuk hal-hal yang justru bagus sih sebenernya.
Saya sendiri gak keberatan bila ini museum memasang tarif berbayar. Alias pake tiket masuk. Kenapa enggak bila hal tersebut digunakan untuk merawat isi museum. Gratis ya syukur, berbayar pun saya dukung.
Janganlah komen masa ada sponsornya terus berbayar. Eh elah, kali-kali itu sponsor ngasihnya duit buat cetak grafis yang kamu lihat di dinding aja. Bisa jadi itu sponsor ngucurin dana untuk bikin plang nama museumnya tuh yang gede di pinggir jalan.
Prasangka, my friend, hanya mengurangi cara kita mensyukuri hidup. Prasangka, mengikis apreasiasi. Kesannya kayak dibuatin orang lain gak boleh, bikin sendiri kagak mau. Ya janganlah begitu. Nih yang ada mari kita nikmati sama-sama, rawat sama-sama, promosikan sama-sama.
Ini kenapa saya jadi ceramah gini ya. Hahaha.
Udah ah. Sok atuh pada jalan-jalan ke Museum Kota Bandung. Baca sejarah ini kota gimana cerita bisa sampai ke tahun 2018. Ketahui siapa bos-bos kotanya zaman dulu. Apa sumbangsih walikota-walikota terdahulu (eh ini mah gak ada sih :D atau belum mungkin tapi ntar ada?).
Udah ah. Sok atuh pada jalan-jalan ke Museum Kota Bandung. Baca sejarah ini kota gimana cerita bisa sampai ke tahun 2018. Ketahui siapa bos-bos kotanya zaman dulu. Apa sumbangsih walikota-walikota terdahulu (eh ini mah gak ada sih :D atau belum mungkin tapi ntar ada?).
Jangan lupa foto-foto juga. Ah berfoto mah sudah pasti meureun gak usah dianjurkan ahahaha.
Museum Kota Bandung ada di Jalan Aceh, seberangnya Balaikota, dekat perempatan Jl Merdeka - Jl Aceh.
Masuk museum gratis. Kayaknya sih bakal digratisin deh.
Bukanya jam 09.00
Tutup jam 17.00.
Petunjuk Arah ke Museum Kota Bandung
Nah kalo ada yang bisa saya kritik, maka itu lokasi museumnya. Lokasi museumnya pas di jantung kota Bandung yang udah padat parah.
Meramaikan daerah kota bagian lain rasanya bisa, yang penting bukan di kawasan utara sih. Di sekitar Laswi, Kalapa, Ciateul, atau sekitar Tegelaga. Bukan wilayah favorit turis sih ya, namun justru itu. Disebarkan titik wisatanya supaya titik macetnya bisa dipecah. IMO sih.
Sudah di Jalan Aceh juga ya sudah. Ini dia petunjuk arah ke Museum Kota Bandung:
- Naik ojeg online aja ke sananya :D
- Bila menggunakan kendaraan pribadi ke museumnya, kamu bisa parkir di:
- Mall: BIP dan BEC. Abis itu jalan kaki ke arah Balaikota, susuri Jalan Aceh, Museum Kota Bandung ada di seberang Balaikota
- Parkir di lahan depan museumnya sih kalau gak penuh mah
- Parkir di Balaikota
- Kalapa- Ledeng jurusan arah ke Kalapa
- Antapani - Ciroyom jurusan ke Antapani
- Margahayu - Ledeng
- Kalapa Ledeng jurusan arah Ledeng
- Kalapa - Dago arah ke Kalapa
- Dago - Stasiun arah Stasiun
- Tegalega - Cisitu arah ke Cisitu
Teks : Ulu
Foto : Ulu, Indra. Difoto dengan kamera HP, edit dengan VSCO. Sori untuk kerumekan gambarnya :D
Kemaren habis ketemuan sama Ulu tea, saya bilang ke suami, ada Museum Bandung di Jl. Aceh, tapi sebelah mana ya. Ngga taunya pas nengok ke kiri, lha ada depan mata .. hehe
ReplyDeleteMinggu ini pengen kesana ah, semoga buka, mau cari info dulu kapan bukanya😆
ReplyDeletewah... asiik... ada yang baru di Bandung.
ReplyDeletelangsung capcus senggol suami biar bisa main ke sinih XD
Wishlist. Pengen kesana pankapan.
ReplyDeleteDimaafkan kok kerumekannya 😅
ReplyDelete#udahkomengituaja 😄
Netijen mah yah dibikinin museum gratis kadang suka ada yg gatel pengen nyinyir 😂 kalo libur mau main2 kesana ah hihi
ReplyDeletePengeeen. Nanti kalau ke kota sekalian. #nasib orang pinggiran
ReplyDeleteKemarin liat ini di IG teh Ulu, pengen juga kesana jadinya. Weekend pasti penuh banget ya teh?
ReplyDeleteAku mah rakyat margahayu-ledeng 😁
Waah pengen banget ke museum kota Bandung, kalau ke Bandung kayaknyamesti djadwalkan berkunjung ke sana bareng anak-anak
ReplyDeleteBaca ini jadi inget zaman SD pernah jalan2 dari musem ke museum bareng temen SD
ReplyDeleteHuaaa... Senengnya nambah museum di Bandung. Semoga cepat selesai. Memang kebayang sih itu pasti cek ricek sejarahnya alot banget.
ReplyDeletewaaa ada tempat baru ni buat diexplore kalau ke Bandung lagi
ReplyDeleteWah sayang ya?
ReplyDeleteSaya udah pingin banget kesana, eh ternyata masih kosong :(
Iya mirip museum gedung sate, keren...
ReplyDeleteKapan ya ke Bandung lagi... Kangen Bandung, deh. Btw dulu pas momen peringatan KAA pernah dibuka juga museum ttg sejarah kota Bandung, tapi tempatnya di seberang gedung Merdeka, gedungnya OCBC NISP atau bank apa gituh lupa...
ReplyDeleteTaman dan museum ini sejak lama masuk wish list saya. Pengin banget ajak Arin jalan-jalan ke sana. Tapi selalu ga jadi dengan alasan ga ideologis.hehehe..
ReplyDeleteWah telat bacanya. Aku kemaren barusan dari Bandung dan main-main ke Museum Pos Indonesia dan Museum Gedung Sate. Aku pikir di Museum Gedung Sate ada sejarah Kota Bandung, eh ternyata ada Museum Kota Bandung sendiri. Jadi pengen ke sana juga.
ReplyDelete