Ditambah dengan status saya yang punya anak satu. Ya makin sering ditanya pertanyaan kayak gitu.
Sejujurnya saya sering gak pede apa jawaban saya bakal berguna untuk yang nanya. Karena:
1. Saya jarang banget bawa anak saya ke wahana permainan berbayar
Terus saya pikir-pikir eh kenapa saya gak bikin kategori tempat yang ramah-anak dan gratisan aja ya? Kayaknya kalau dikasih embel-embel 'gratis' ya banyak maklumnya, sedikit protesnya wkwkwkwk.
Oke setelah saya pikir-pikir sendiri dan bertanya kepada teman-teman yang baik di Facebook, maka tempat yang ramah anak di Bandung adalah:
T A M A N K O T A
Taman kota di Bandung ada banyak. Bukan puluhan sih jumlahnya, ya seenggaknya bertambah lah sejak RK jadi walikota. Mayoritas tamannya ada di pusat kota. Emang belum merata sih penyebaran taman kota di Bandung yang luas ini.
|
Alun-alun |
Dari semua taman di Bandung, yang jadi favorit saya adalah Teras Cikapundung dan Balaikota.
Di
Teras Cikapundung ada kolam air/ikan. Anak saya kan suka nontonin ikan-ikan berenang. Kalau gak salah di sini boleh nyemplungin kaki ke kolam. Kakinya aja lho ya bukan main air sebadan-badan.
Satu hal yang buat saya unik sih pengalaman menikmati pemandangan sungai dan pepohonan yang ada di Teras Cikapundung. Biasanya sungai kita abaikan. Selalu jadi halaman belakang.
Ini mah enggak. Sungai alami (sungai Ci Kapundung) jadi pemandangan utamanya. Meski keberadaan taman ini kontroversial (karena penggusuran kampung) dan saya ikut sedih sih. Cuma saya juga gak bisa mengabaikan fakta kalau tempat ini jadi bagus, enak dilihat, nyaman buat rekreasi singkat di kota.
Ada jembatan melintang di atas Ci Kapundung. Bagus deh warna merah menyala, bagus buat frame foto kalau lagi sepi sih hahaha kalau banyak orang mah ya photobomb di mana-mana 😁
Taman Balaikota tempat favorit saya sejak pertama kali tinggal di Bandung 15 tahun lalu. Ada banyak pohon, suasananya teduh dan adem. Walau ada di tengah kota, buat menepi dari keramaian tuh Balaikota udah paling cocok.
Di satu areal Balaikota kini terbagi jadi beberapa taman: Taman Sejarah, Taman Dewi Sartika, dan Taman Badak. Kegiatan apa aja yang bisa dilakukan di taman kayak gini?
Ya gitu aja buat mewadahi sifat alami anak-anak ayng gak bisa diem. Lari dan loncat, orang tuanya ngejer anaknya yang berlarian 😂 engga ding becanda hehehe. Emang gitu-gitu aja sih di taman umum kan bukan Dusun Bambu yang ada wahana bermainnya.
Kalo ke Balikota:
Bawa pakaian salin, ada 3 kolam air. Bukan kolam renang ya tapi buat kecipak kecipuk aja.
Bawa sepatu roda, bisa keliling main sepatu roda.
Bawa perbekalan makanan, makan di taman, sampahnya buang ke tempat sampah ya.
Foto-foto.
Saya perhatiin ada aja yang suka nari-nari di taman ini.
Bawa sepeda (agak riweuh kalo hari sabtu minggu bersepeda di sini).
Sejujurnya dengan keramaian kayak sekarang di Balaikota dan muncul aneka rupa taman, saya merasa tersingkirkan.
Paling enggak tiga tahun lalu saya masih bisa ngobrol di sini dengan tenang dan syahdu. Bawa buku, baca sampai terkantuk-kantuk dengan nikmat.
Sekarang agak sulit karena Balaikota ramai sekali. Terutama di hari Sabtu dan Minggu. Seliweran ratusan anak-anak bersepatu roda, ibu-ibu berteriak memanggil anaknya, dan bau asap rokok dari para ayah yang menemani anak istri.
Gak terlalu masalah sih toh buat saya sekarang waktu terbaik ke Balaikota dan Teras Cikapundung ya di hari kerja, bukan di hari libur.
Taman lainnya yang cocok buat anak-anak (dan orang tuanya -plis orang tua dan orang dewasa lainnya jangan merokok di taman euy):
Taman Vanda di seberang Balaikota: kalo malem ada air mancur warna-warni. sekitar jam 7 malam lah. Kalau lagi terang hari mah panas di sini. Kecuali spot buat duduk yang dinaungi pohon lebat.
Taman Kosambi di Jalan Veteran/Kosambi: Taman tanpa pepohonan besar. Cocok datangnya kalau pagi dan sore hari karena adem. Kalau siang mah panaaasss.
Taman Fotografi di Jalan Cempaka/Anggrek: Terakhir ke sana ada ayunannya. Yah lumayan lah lahannya buat berlarian dan guling-guling menyalurkan tantrum anak. Hehehe.
Taman Lansia di Citarum sebelah Gedung Sate : Adem di sini mah banyak pohon. Kalau sore dingin.
Taman Peta di Jalan Peta : belum pernah ke sini.
Taman Superhero di Jalan Anggrek : cocok kalau anaknya superhero maniak.
Dan
Alun-alun Kota Bandung!
Taman Otten : taman imut-imut, lihat patung Trex doang sih di sini
Taman Lalu Lintas juga oke banget tapi berbayar ya, tiketnya Rp10.000/orang.
M U S E U M
Sejauh ini saya belum nemu museum yang menyenangkan buat anak-anak selain Museum Geologi! Itu juga menarik karena rangka berbagai dinosaurusnya (Trex) sih. Bikin museum yang atraktif masih jadi PR di Bandung. RK sih katanya mau bikin Museum Sejarah Bandung. Menarik juga saya pengen tahu kayak gimana museum yang dibuat pengawasan arsitek kayak RK ini.
Walau belum ada yang sempurna, museum yang cukup oke buat anak-anak di Bandung apa aja?
Museum Geologi : tiket masuk Rp3.000. Terdiri dari tiga lantai, sepertinya anak-anak sih lebih senang berada di lantai 1. Museum sejuta umat sekolahan nih. Semua rombongan study tour sekolahan pasti mampir ke sini.
Lokasi di Jalan Diponegoro, dekat Gedung Sate
Museum Konperensi Asia Afrika : yah lumayan lah walau anak kecil kayaknya gak tertarik banget lihat artefak bersejarah seserius sejarah KAA 1955. Tapi kalau anaknya terbiasa kita dongengin dan anaknya senang menyimak, ya bisa lah dicocokin nih museumnya.
Lokasi di Jalan Asia Afrika
Museum Sri Baduga : museum sejarah kerajaan-kerajaan nusantara, terutama di Tatar Priangan. Lumayan sih di sini penampakan koleksinya 3D jadi anak-anak bisa aja suka melihatnya, juga bisa bosan. Tergantung cara pendampingnya cerita. Hehehe.
Lokasi di Jalan BKR
Museum Puspa IPTEK Kota Baru Parahyangan : belum pernah ke sana, denger dari teman-teman sih cocok buat anak-anak. Coba dibrowsing dulu ya :D
Lokasi di Kota Baru Parahyangan Padalarang
Museum Pos Indonesia : seperti namanya, museum ini menampilkan koleksi sejarah pos di Indonesia. Sebenernya lebih cocok untuk orang dewasa sih. Tapi bawa anak kecil ke sini pun gak masalah.
Museum Pendidikan Nasional : yak betul museum ini bau-baunya akademis banget. Memajang koleksi sejarah pendidikan di Indonesia sejak zaman kolonial sampai sekarang. Kalau saya anak-anak ya museumnya ngebosenin sih, mungkin saya bakal lari-lari naik turun tangga, lihat koleksi cuma 2 detik dan lanjut lari-lari (yang mana anak saya kayak gitu heuheu).
Lokasi di kampus Universitas Pendidikan Indonesia
Museum di Bandung sebenarnya lebih banyak dari yang saya tulis ini sih. Cuma kalau dipikir-pikir cocoknya buat orang dewasa, untuk anak-anak pun bisa sih dicocokin.
Museum Barli
Museum Mandala Wangsit Siliwangi
Museum Mainan
dan beberapa museum mungil lainnya yang saya lupa namanya tapi kalau ingat saya langsung ketik di sini 😁
K A M P U S!
Emang bisa jalan-jalan di kampus? Bisa banget. Gak semua kampus sih. Buat saya cuma ada dua kampus di Bandung yang bisa mewadahi kebutuhan jalan-jalan baik sendiri atau bersama anak. Mereka adalah:
Institut Teknologi Bandung - ITB (kampusnya Indra, horeee!)
Universitas Pendidikan Indonesia -UPI (kampus saya, *gak mau kalah* horeee!)
|
Vila Isola, Universitas Pendidikan Indonesia |
Beruntungnya kami tinggal di kawasan Bandung Utara, lokasi di mana dua kampus tersebut berada.
Kedua kampus itu luas banget arealnya. Masih lebih luas UPI sih sebenarnya. ITB kampusnya memanjang lurus, kalau UPI kampusnya menyebar luas belok-belok gitu.
Apa serunyajalan-jalan di kampus kayak gitu?
Ya enak aja jalan kaki, adem banyak pohon. Kedua kampus ini bersejarah dan terdapat bangunan peninggalan kolonial. So ya seru aja nongkrong di pelataran bangunan kunonya. Kayak di UPI, ada Vila Isola. Anak saya palingan menggambar, lihat ikan, lari-lari, loncat-loncat 😂
Toh jalan-jalan bersama anak gak mesti naik kuda, menumpang kereta mini listrik, main ayunan dan perosotan. Saya pernah bikin tulisan super pendek waktu
jalan-jalan di ITB.
B A C K I N T O T H E N A T U R E
Ini kayaknya cocok buat orang tua yang suka jalan-jalan kategori alam.
Tahura - Dago Pakar : tempat ini udah paling kid-friendly buat standar jalan-jalan di hutan. Karena Dago Pakar menurut saya sama sekali gak hutan. Kalau ibu bapaknya gak pernah piknik ke hutan, ke Tahura udah paling pas. Capek tinggal panggil ojeg. Ada banyak warung. Ada toilet. Ada penangkaran rusa. Ada children playground. Tiket masuk 12.000
Jayagiri - Lembang : nah ini mah beneran hutan. Kalau ibu bapaknya udah biasa berkegiatan di alam, cocok lah bawa anaknya jalan-jalan ke sini. Kalau disusuri terus menanjak tanpa putus, Jayagiri berujung ke Tangkubanparahu. Kalau capek, ya balik lagi ke pintu masuk di Jayagiri. Tiket masuk gak tahu berapa, murah kok.
Kareumbi : di Bandung Timur dan saya belum pernah ke sana hahaha. Katanya ada rumah kayu, juga kawasannya masih sepi. Boleh nih kapan-kapan ke sana, sesegera mungkin ah!
Gunung Puntang : saya pernah ke sini, tapi gak bawa anak. Perjalanan saya di kaki Gunung Puntang berakhir di sebuah sungai yang airnya bersih, jernih, dan segar. Picnic goal banget bawa Nabil ke Gunung Puntang. Lokasinya di Bandung Selatan arah Ciwidey. Tiket masuk gak tahu berapa.
Gunung Nini - Malabar : pernah ke sini juga beberapa tahun lalu, tapi lagi-lagi gak bawa anak. Malabar adalah areal perkebunan di Pangalengan Bandung Selatan. Pemandangannya bagus deh, ijo-ijo daun teh melulu. Gunung Nini sebenarnya bukan gunung, tapi bukit tertinggi di wilayah Malabar. Nanjaknya juga gak parah kok landai aja. Bisa kali hiking ke Gunung Nini, palingan jalan kaki 1-2 jam. Turunnya bisa lebih cepat. Seneng bisa jalan-jalan di antara wangi pepohonan dan daun teh. Segar rasanya. Palingan kalau pagi ya panas aja sih. Panas tapi sejuk. Picnic goal bawa Nabil ke sini!
Feel free untuk bertanya, tinggal drop pertanyaannya di komen. Mau nambahin juga boleh. Biasanya kalau ke Bandung bawa anak pada jalan-jalan ke mana aja?