Hellow semuanya! Saya Agung dan
saya adalah Food Blogger. Profesi saya sekarang adalah food photographer. Blog
saya http://thefoodxplorer.com.
Gak kerasa sudah dua tahun
saya ‘nyemplung’ ke dunia fotografi. Saya mengawali dunia ini dari hobi makan
dan suka nulis review kuliner. Lama-lama jadi penasaran ingin motret juga. Sampai
akhirnya saat ini saya benar-benar jatuh hati dengan fotografi.
Saya belajar fotografi dari dasar
banget sampai sekarang saya bisa masuk ke industri fotografi profesional. Dunia
ini isinya orang-orang hebat yang membuat saya selalu ingin mencoba banyak
hal-hal baru.
Saya mau berbagi lima hal yang
saya pelajari selama ini dari fotografi.
1. Photography = Poison!
Fotografi adalah racun! What, Apa
maksudnya?
Coba deh masuk ke forum-forum
komunitas fotografi atau baca review mengenai gears photography terkini.
Bagi beberapa penikmat fotografi, hobi yang satu ini
termasuk racun. Racun dalam artian hasrat atau keinginan untuk
mencoba dan memiliki aneka kamera, lensa ataupun aksesoris terbaru dengan harapan
akan meningkatkan kualitas portfolio kita ke level yang lebih yahud. Sumber
informasi kamera-kamera itu bisa didapat dari website, blog, majalah, youtube
atau hasil ‘cuci mata’ di toko-toko kamera. Dan saling meracuni antar
fotografer itu udah hal yang biasa. Hehe ☺
Tapi kamera kan bukan barang
murah.
Well, hobi fotografi saat ini
udah bukan merupakan hobi yang mahal seperti beberapa tahun yang lalu. Sekarang
saja kualitas kamera smartphone sudah banyak yang bagus. Saat ini pilihan kamera sangat
banyak, mulai dari kamera di smartphone, action camera macem go pro,
pocket, prosumer, DSLR, sampai kamera mirrorless yang sekarang jadi udah jadi
lifestyle.
Satu hal yang perlu dicatat
adalah semakin canggih gears kamu belum tentu semakin bagus hasil foto kamu.
Ingin foto kamu bagus? Pengalaman saya membuktikan ada yang lebih penting dari
kamera. Yaitu belajar dasar-dasar fotografi, rajin motret, banyak bertanya, cari
mentor, ikut seminar dan workshop fotografi, gabung ke komunitas, tonton
tutorial di youtube, dan masih banyak hal lainnya yang pastinya bakal
mengupgrade kemampuan fotografi kita.
Kayak misalnya saja nih, kena
racun foto-foto makro yang keren banget? Tapi lensa makro kan harganya mahal.
Apalagi lesa makro kelas atas yang harganya di atas 10jutaan. Coba deh cari tips
di internet tentang menyiasati lensa makro ini. Saya pernah memakai tools yang
biayanya gak lebih dari 100ribu perak untuk sesi foto makro.
Contoh foto makro di atas itu saya
jepret dengan bermodalkan extension ring manual yang harganya hanya sekitar 65ribu,
dan ditandem dengan lensa nifty-fifty Canon 50mm 1.8II saya pasang di
bodi kamera 700D. Hasilnya? Lumayan kan? ☺
2. Photography = Passion
Gak sedikit orang yang heran dan
tidak mengerti kenapa saya meninggalkan dunia arsitektur dan desain interior. Well,
saya bilang pada mereka fotografi adalah passion saya. Ada suatu gairah dan
semangat dalam diri saya saat menyentuh yang hal-hal berbau fotografi. Gairah
itu yang saya rasakan saat saya memegang body kamera, mencari
komposisi melalui jendela bidik, mulai mematukkan tombol shutter, dan
merasakan kepuasan saat melihat hasilnya.
Intinya saya suka dengan
fotografi, entah itu saat hanya iseng jepret random, hunting kuliner,
atau saat saya motret untuk commercial product, semuanya itu membuat
saya excited. So buat kamu yang saat ini masuk
ke dunia fotografi hanya sekadar ikut-ikutan tren, pernah bertanya gak apa
ada gairah dalam diri kalian sewaktu menjalaninya?
3. Photography = You
Satu tahun pertama saya terjun ke
dunia fotografi, cuma makanan yang jadi objek jepret saya. Di tahun kedua saya
mulai berani untuk mencoba hal-hal baru, mulai dari mengerjakan project
product photography sampai mulai coba-coba motret landscape, binatang, bunga,
orang, atau apapun selain makanan. Sampai kemarin juga nyoba motret di
wedding.
Walau begitu tetap aja kalau
ditanya orang "kerjaan lo apa sih sekarang, Gung?" saya tetap
jawab dengan bangga :Food Photographer.
Saya gak bilang kita harus stuck
di satu bidang aja, tapi coba deh cari kekuatan fotografi kamu tuh di
mana. Apakah di moto benda mati, model, landscape, action/sport, street
photography, atau apa?
Saat tahu gairah dan
kekuatan kamu dalam fotografi, maka hal tersebut juga akan berkaitan dengan
banyak hal lainnya. Salah satunya dan yang paling utama adalah menentukan
kebutuhan gears alias kameranya.
Bagi saya lensa 100mm 2.8 L atau
50mm 1.4 adalah sahabat terbaik di dunia fotografi makanan. Koleksi lensa saya
lainnya pun hanya lensa 50mm 1.8II dan sebuah lensa kit 18-55mm.
Photography = You, jadi kamu
sendiri yang mengerti lensa apa yang paling kamu perlukan/butuhkan, bukan
kamera yang kamu inginkan lho ya. Termasuk body kamera, dengan mengetahui
kekuatan bidang fotografi kamu, kamu bisa menyeleksi karakter bodi kamera juga.
Cocoknya dengan DSLR, mirrorless atau malah dengan smartphone.
4. Photography = Art
Bagi saya fotografi adalah seni
melukis cahaya. Bicara fotografi berarti membicarakan keindahan suatu objek
yang ditangkap atau dibekukan ke dalam bentuk gambar (foto).
Cahaya memegang peranan penting
dalam fotografi, ada berbagai macam teknik pencahayaan yang saya pelajari
sampai saat ini. Lighting atau pencahayaan dalam fotografi sendiri terbagi
tiga: Natural Light (matahari) , Ambiance Light - cahaya buatan yang ada dan
menerangi di sekitar kita (lampu, lilin, obor,dll) , dan Artificial Light alias
cahaya buatan (Flash/strobist, continous Lighting).
Mana cahaya yang paling bagus?
Buat sebagian besar orang tentu menjawab natural light, tapi kalau buat saya sih
tergantung. Yup, karena sekali lagi fotografi adalah seni, bagaimana kita ingin
menyampaikan pesan melalui foto kita, apakah fotonya ingin cerah, terang, atau
ingin dark/moody? Terus karakter dan tone seperti apa yang ingin kita
tampilkan.
Dan satu hal yang pasti setiap
fotografer mempunyai cita rasa yang berbeda ☺
5. Photography = Vision
Saya kira setiap fotografer
bagusnya mempunyai visi yang jelas. Visi adalah apa yang kita lihat di depan
dan yang menjaga kita dari pengaruh yang berada di sekitar kita.
Tanpa visi, foto-foto kita akan
kehilangan makna dan hambar. Sejak awal saya memutuskan terjun ke dunia
fotografi, saya langsung bertekad menjadi seorang food photographer /
fotografer makanan. Walau sekarang ada beberapa job yang saya ambil gak ada
hubungannya sama sekali dengan kuliner, tapi tetap hampir 80% portfolio saya
semuanya di bidang kuliner.
Ada sebagian orang yang terjun ke
industri fotografi hanya ikut-ikutan tanpa mempunyai bekal yang cukup. Tapi ada
juga sebagian orang yang masuk ke dunia fotografi dengan modal yang sangat melimpah.
Masalahnya, mau ikutan-ikutan atau modalnya besar sekalipun, semuanya itu percuma
kalau kamu gak punya visi, dan tentu saja passion sebagai motor
penggeraknya.
----
So, itu lima hal yang saya
peroleh dari dunia fotografi. Saya sangat menikmati semua proses belajarnya.
Fotografi buat saya bagaikan perjalanan. Sepanjang atau sejauh apapun
perjalanan itu, saya akan menikmatinya ☺
FYI, follow ya Instagram @thefoodxplorer ☺
Ditulis oleh Putra Agung for Bandung Diary
Photo credit : Putra Agung
yaa Allaaaaahhhh... mbak, pingin nangis aku liat foto fotomuuuu... indah indah bangeeet
ReplyDeleteMba Tantiiiii, itu bukan foto jepretan saya :D hehehe foto-fotonya jepretan Agung, Mba :D
Deletelangsung follow ah...
ReplyDeleteYes! :D
DeleteSuka bacanya. Aku share ya Gung
ReplyDeleteHehe silahkan mbak rien , btw empunya blog-nya ini mbak Ulu ^^!
DeleteBoleh dishare, Mba Rien. Hatur nuhuuuun :)
DeleteThank you udah dikasih kesempatan nulis diBandungDiary ulu :D hihi next gantian yak
ReplyDeleteAguuuung, saya yang terima kasih atuh :D Siap kapan pun saya mau nulis buat blog kamuh yang keren ituuuuh :)
DeleteAaaaaa..selalu suka sama foto2mu mbak....kameraku sekarang 5 MP :D
ReplyDeleteFoto jepretan mba hanna juga tambah 'ngeriiiiii'. Bagus-bagus & tonenya kayaknya mba hanna banget, misterius :D
DeleteAku suka jepretan mas Agung, khas banget yaa.. Dan keren semuanya
ReplyDeletehehehe, iya yas. fotonya lembut, classy, humble :D
DeleteEmang beda kalau yang motret dengan passion di dunia foto. Kereen semuaa fotonya. Tapi diatas segalanya, sukanya sama TFX adalah orangnya humble sekaliii
ReplyDelete