Niatnya sih mau nonton karnival. Tapi gagal akibat capek dan ketiduran. Bangun tidur sudah lewat jam 16.00 dan parade karnival sudah lewat. Hahaha dua tahun berturut-turut nih saya gagal nonton karnival. Antara sebel dan pasrah saya milih yang kedua, pasrah :D
Daripada manyun, saya-Indra-Nabil tetap datang ke Asia Afrika. Nonton sisa-sisa acara. Waktu masuk ke Jalan Asia Afrika, buset penuh banget banyak orang! Ah males lah, akhirnya kami melipir ke Cikapundung saja. Toh karnivalnya juga sudah berlalu. Hanya keramaian orang yang saya lihat.
Di Cikapundung berjejer kios makanan. Kami jajan dan berjalan-jalan saja menunggu malam datang lalu kembali pulang. Gak sengaja bertemu teman, Alfian Widi, fotografer yang bertugas motret Asia Africa Carnival. Dia yang kasih tahu kami kalau ada pameran fotografi. Duh untung ketemu dia, jadi tahu kan ada pameran foto.
Ah seru nih pameran fotonya, pikir saya. Satu per satu foto yang terpajang saya tekuri. Bagus-bagus fotonya, kebanyakan foto-foto itu dijepret di Asia Africa Carnival tahun 2015. Memandang fotonya saya sambil makan fries hasil jajan, ada banyak kios makanan gitu.
Arena pameran fotografi di Cikapundung Riverspot tidak seramai kawasan Asia Afrika lainnya. Ada pop-up library di sela pameran tersebut. Wah seru juga nongkrong sebentar, baca buku. Kebanyakan buku-buku fotografi juga. Menyenangkan juga sore itu di Cikapundung.
Waktu Magrib datang, akhirnya kami pulang. Tidak ada hal yang semegah karnival yang saya lihat, tapi sore itu terasa sangat hangat. Semoga tahun depan gak ketinggalan lagi karnivalnya :D hehehe
Teks : Ulu
Foto : Ulu, difoto dengan kamera ponsel
Aku juga nggak taun ini karena bentrok sama kondangan.
ReplyDeleteSeptember ada pekan inovasi juga ga bisa dateng. Moga di festival batik oktober nanti bisa...
wah rame juga carnival asia africa :D jadi pengin ke bandung!
ReplyDeleteWowowow...penuh banget kaya tahun baruan ya.
ReplyDeletemakasih bos infonya dan semoga bermanfaat
ReplyDelete