Menginap semalam di Glamping Trizara Resorts

Saya menghabiskan setengah akhir minggu lalu di Trizara Resort. Minggu dan Senin. Pilihan hari yang cukup absurd untuk banyak pekerja kantoran namun saya menyukainya. Semacam hari di mana kamu, wahai para karyawan dengan jam kantor, akan membenci saya dan waktu luang saya sebagai pekerja lepas-waktu. Hihihi :D

Sewaktu saya menginap di sana, hal pertama yang buat saya breathtaking banget adalah PEMANDANGAN GUNUNG TANGKUBANPARAHU-nya! Harus banget saya tulis gede-gede nih hahaha :D Karena kamu juga akan berpikir hal yang sama ketika menjejakkan kaki di Trizara Resorts. Pemandangannya luar biasa euy!

Trizara Resorts adalah penginapan di Lembang yang konsepnya glamping, glamour camping. Sensasinya menginap seperti kemping, tapi mewah. Alias semuanya serba nyaman. Trizara Resorts menyatukan pengalaman berada di kamar dan tenda. Berikutnya dalam tulisan ini saya menyebutnya kamar saja ya.

Baca juga : Tips Ajak Anak Traveling Adalah Bersabar! Hahaha :D

Dengan luas 3 Ha, Trizara Resort mendirikan 47 kamar di dalamnya. Konsep Glamping (Glamour Camping) menjelaskan kenapa kamar-kamar di sini terbangun dari tenda namun sensasinya seperti sedang di hotel bintang mewah. Artinya kamu tak usah khawatir tentang kebersihan dan kenyamanan, terutama kamar mandi dan tempat kamu tidur nanti. Lebih dari itu, tempatnya memang cocok untuk berlibur.

Trizara Resorts ini tempatnya emang masih baru sih. Kalau kamu punya akun Instagram, coba deh cek #trizararesorts atau follow akunnya @trizararesorts dan lihat galeri fotonya. Tempatnya bagus banget!

Seperti biasa, saya bahas satu per satu ya.

ROOM

Tenda Nasika 6 berdiri menghadap sebuah taman. Dua kursi berada di teras tenda tersebut dengan meja kayu bundar di tengahnya.

Kamar ini khusus memuat 3-4 orang. Ukuran kamarnya kira-kira (kamar tidurnya) saja 4x5 m. Ada peti kayu untuk menyimpan barang-barang. Ada juga kompartemen yang dapat dikunci untuk menyimpan barang berharga. Gantungan baju dan tempat menyimpan aneka perintilan juga tersedia. Bahkan payung juga ada! :D

Ranjang di Kamar Nasika ada 3 buah: 1 ranjang Queen dan 2 ranjang Single bertingkat. Menurut saya sih kualitas ranjangnya standar. Enak dan nyaman namun biasa saja. Tapi ada dua benda di ranjang tersebut yang jadi juaranya: Selimut dan bantalnya. Tingkat kelembutan dan empuknya luar biasa nikmat. Sempurna banget lah. Lembang yang dingin beberapa detik kemudian terasa hangat begitu masuk ke selimut Trizara. Seperti ada mesin penghangat di selimutnya. Enak banget.

Tidak ada AC. Siapa yang butuh mesin pendingin udara di Lembang :D Tapi ada kipas yang menggantung di langit-langit. Membantu menyegarkan udara dalam kamar ketika siang hari. Kalau malam kayaknya suhu bisa drop sampai di bawah 18 derajat deh, gak kepake kipasnya :D

Bagian yang terasa kempingnya di Trizara adalah tendanya saja. Sedangkan perlengkapan kamarnya kualitas hotel semua. Alas kita berpijak merupakan bangunan utuh (permanen). Termasuk kamar mandinya.

Lebar Kamar Mandi selebar ukuran kamarnya. Memberi keleluasaan tamu untuk bergerak. Ada toilet duduk dengan pipa semprotannya, wastafel dan cermin, dan tentu saja shower (air dingin dan panas). Amenitiesnya lengkap! Sabun, shampoo, sikat gigi dan pasta gigi, shower cap dan handuk. Termasuk handuk untuk muka. Sandal kamar juga tersedia.

Tidak ada televisi. Saya kira juga tidak perlu. Kalau ngotot ingin menonton layar elektronik, gunakan smartphone saja. Aktifkan Wifi Trizara. Wifi di sini kencang sekali saya nonton Youtube sepuasnya tanpa buffering euy.

Dan stop kontaknya ada banyak! Yang bikin senang stop kontak ada di samping ranjang. Duh tahu saja ini yang merancang kalau kita sering online sambil tidur-tiduran sampai baterai smartphone habis dan harus dicharge dengan kondisi smartphone masih bisa kita gunakan sambil tidur-tiduran :D

Oiya, biasanya hal ini penting untuk kamu yang beragama Islam. Arah Kiblat. Trizara menyediakan petunjuk arah Kiblat kok, stiker petunjuknya ada di rak gantungan baju.

Ada 4 jenis kamar di Trizara: Netra, Nasika, Svada, dan Zana. Berbeda-beda tipenya tergantung kapasitas orangnya dan kualitas pemandangan dari kamar. Ada tenda untuk sendiri, berdua, hingga berempat. Lebih lengkap tentang jenis kamar dan harganya kamu dapat cek di website Trizara Resorts.

Nilai untuk kamar Nasika yang saya inapi : 9.

Rate Kamar Nasika : Rp 2.662.000

LOCATION

Awalnya agak sulit menemukan lokasi Trizara Resort. Ditambah pula kalau sudah ketemu tempatnya dan berdiam diri di resortnya, malas ke mana-mana lagi selain main di resort saja. Hihi :D

Petunjuk arah lokasi trizara Resorts saya bahas di tulisan yang lain ya. Saya bahas tempatnya dulu.

Trizara Resorts ini strategis banget kalau kita bicara tentang pemandangan. Bisa dibilang Trizara berada di kaki Gunung Tangkubanparahu. Asyiknya lagi kita bisa melihat pemandangan matahari terbit dan tenggelam. Saya mengalami sendiri bagian melihat sunrisenya. Kalau sunset gak lihat karena saya melakukan aktivitas lain euy.

Baca juga : Petunjuk Arah Menuju Trizara Resorts

Berkeliling resort yang masih baru banget ini, kita akan menemukan beberapa titik yang sangat instagram. Berfoto selfie amat dianjurkan. Latar fotonya bagus-bagus. Terutama yang ke arah pegunungan. Memang sih di beberapa tempat latarnya agak kagokin banget karena mau gak mau ada atap tenda yang jadi photobomb :D ya tinggal pintar-pintar cari angle lah. Tapi kebanyakan sih gak perlu usaha lebih, tinggal pilih latarnya, pose, dan jepret.

Lalu bagaimana lokasi resortnya terhadap tempat-tempat seru di Lembang, jauh atau dekat kira-kira ya? Tempat terdekat adalah Kampung Gajah, Tahu Susu Lembang, Floating Market, dan Farmhouse. Tanpa macet, bisa lah sampai di tempat-tempat itu dalam waktu kurang dari 15 menit dengan kendaraan.

FOOD

Saya makan 2x di Trizara. Makan malam (berbuka puasa) dan Sahur. Buka puasa ala Buffet, menunya beragam. Dari makanan berat, buah-buahan, tajil, air minum mineral, teh, dan kopi. Rasanya enak namun standar. Saat sahur pun kurang lebih sama jenisnya. Plus ada dessert. Rasa makanannya juga biasa saja.

Bagi yang mengambil menu breakfast (bukan sahur), menu a la carte terdiri dari 2 jenis: western dan tradisional. Kata Bang Edo, teman saya yang juga menginap di Trizara, dia makan yang sarapannya tradisional, nasi goreng.

Overall makanan di Trizara Resorts buat saya kurang nendang rasanya. Variasi menunya juga kurang 'sunda'. Tidak ada lalap. Sayuran juga seingat saya gak ada. Sayang aja sih, karena lokasinya ada di pegunungan priangan yang mana surganya aneka sayuran dan daun-daun perlalapan.

Jika nanti saya ke Trizara Resorts lagi saya menantikan menu makanan ala sunda seperti berbagai macam pepes, tumis keciwis, dan sambal goreng kentang. Dan tentu saja Lalap seperti timun, terong, daun kemangi, surawung, salada bokor. Oh kalau ada menu ikan, saya membayangkan goreng gurame atau pindang ikan mas. Sayurannya paling pas sayur asam, sayur lodeh, sayur kacang. Aduh saya ngetik ini siang-siang sambil ngeces huhuhu :D ya menurut saya sih karena Trizara Resorts ada di kawasan pegunungan daerah priangan, menunya bakal asoy juga kalau sunda banget.

Menyediakan snack dan minuman ala sunda di jam-jam tertentu juga pasti menambah pengalaman kuliner yang menyenangkan di Trizara Resorts. Cemilannya orang sunda sederhana tapi nikmat banget: gorengan singkong, cireng, cilok, gehu. Ya bayangin aja, duduk sambil ngobrol dengan teman sekamar atau sendirian saja, makan gorengan dan nyeruput bajigur sambil menikmati pemandangan di Trizara.

Ini usul aja sih untuk Trizara Resorts berkenaan dengan menu makanan dan minuman. Hehehe :D

Nilai untuk makanan di Trizara Resorts: 7

SERVICE

Pelayanan di Trizara Resorts ini oke banget kualitasnya. Hal pertama yang saya ingat pegawainya ramah-ramah dan helpful. Tipikal orang sunda yang someah. Tahu gak 'someah'? Someah itu kosakata bahasa sunda yang artinya ramah dan murah senyum.

Impresi pertama yang menyenangkan saat harus menginap di tempat asing adalah bertemu seseorang yang ramah. Dan saya menemukannya di sini. Saya sempat mengobrol dengan beberapa pegawai yang papasan waktu saya berkeliling Trizara. Rupanya mereka adalah penduduk dari kampung sekitar resort ini.

Baca juga : Melihat Sunrise di Trizara Resorts

Saya pernah membaca visi misi Trizara Resorts tentang pemberdayaan warga lokal. Seharusnya memang ada hubungan yang saling menguntungkan sih. Resorts memperoleh sumber daya manusia dan warga lokal mendapat mata pencaharian. Pasti bakal bertambah lagi kebaikannya kalau kebun warga juga dimanfaatkan untuk kegiatan rekreasi sekaligus sumber pangan konsumsi di Trizara Resorts.

Nilai untuk servicenya : 10

Tips:

Jangan lewatkan sunrisenya. A big no no lah. Sayang banget kalau kelewat sunrise. Pukul 5 pagi bisa jadi awal yang baik untuk melihat sunrise. Setelat-telatnya pukul 05.30 deh.
Bawa buku. Bersantai di teras kamar asyiknya sambil baca buku. Berbekal smartphone pun tak masalah karena wifi di Trizara Resort ini kecepatannya kencang sekali.
Trizara Resorts menyediakan paket-paket aktivitas menarik, di antaranya Piknik. Fasilitas (tempat dan makanan) sudah disiapkan. Tinggal datang saja dan piknik. Paketnya dihargai Rp 100.000.
Pada pagi hari ada aktivitas Yoga atau Zumba.
Sore hari ada paket outbond. Seru deh saya ikutan outbondnya. Gila ketawa-ketawa terus :D Dimulai lepas pukul 15.00 sampai mendekati jam 18.00. Kakak pemandunya gokil dan lucu-lucu.
Bawa jaket ya. Siapa tahu mau berkeliaran di Trizara pada malam hari. Begitu menginjak malam udaranya dingin banget. Mau di kamar saja oke, tapi seru juga nongkrong sekitar api unggun sambil makan marshmallow yang sudah dipanggang. Acara api unggun ini dimulai jam 20.00.
Ingin mendapat pemandangan kamar ke arah gunung, request langsung ke resepsionisnya. Saran saya book kamar Netra. Kalau kamar saya, Nasika 6 viewnya ke arah taman.
Khusus yang mau bulan madu, book kamar Zana. Lokasinya memungkinkan kamu dan dia bereksplorasi berbagai macam posisi dengan nyaman. Hahaha :D
Ada 3 tempat makan-makan di Trizara. Resto Indriya, Juice Bar, dan Terrace Cafe. Kesemuanya buka sampai jam 22.00. Saran saya bawa makanan ringan untuk bekal jika lepas jam 10 malam kamu lapar (seperti saya malam itu hahaha :D). Atau order ke Indriya saja sekalian sih sebelum jam 22.00. Udara dingin memancing perut yang lapar terus-terusan sih hahaha atau ini saya aja ya :D