Tanggal merah di hari rabu. Pertanda tanggal pertama di tahun baru Islam. Pagi-pagi sekali saya, Gele, dan Nabil sudah berada di dalam angkot warna hijau. Dia membawa kami ke jalan Braga. Pagi yang hening di Bandung. Tidak ada macet, tidak ada motor-motor seliweran.
Bandung di hari libur pasti ramainya bukan main. Seperti bunga yang dikerubungi kumbang-kumbang. Perkiraan kami pun tempat yang dituju sepertinya bakal ramai.
Ternyata tidak. SENANG! Bandung jadi milik kami bertiga. Hahaha!
Menyusuri Jalan Asia Afrika yang lengang seperti paling tidak seperti empat tahun lalu jadi momen yang istimewa. Tidak banyak kamera dan orang-orang yang berselfie dengan kamera henponnya. Pagi itu di jalan Asia Afrika, rasanya damai sekali.
Gele memotret dengan kameranya. Saya menjepret dengan kamera henpon. Sementara itu Nabil murung karena sepertinya dia lapar.
Tidak sesulit biasanya, pagi itu memotret kawasan bersejarah di Bandung ini mudah saja karena gak ada photobomb. Yang seliweran dikit kok orangnya.
Braga yang tenang. Braga yang sepi.
Tidak sesulit biasanya, pagi itu memotret kawasan bersejarah di Bandung ini mudah saja karena gak ada photobomb. Yang seliweran dikit kok orangnya.
Braga yang tenang. Braga yang sepi.
Menuju ke Jalan Braga bukan karena tidak direncanakan. Ada pekerjaan menanti di sana dan ya saya sekalianin aja jalan-jalan pagi.
Ternyata, Braga di bulan Oktober ini sangat-sangat indah. Karena banyak bunga bermekaran di sana. Pepohonan yang tanam di tepi jalan Braga mulai mengeluarkan kharismanya. Tabebuya namanya.
Bunga berwarna kuning yang menawan. Dengan melihatnya saja saya merasa lebih cantik dari biasanya.
“The earth laughs in flowers.”
― Ralph Waldo Emerson
Ternyata, Braga di bulan Oktober ini sangat-sangat indah. Karena banyak bunga bermekaran di sana. Pepohonan yang tanam di tepi jalan Braga mulai mengeluarkan kharismanya. Tabebuya namanya.
Bunga berwarna kuning yang menawan. Dengan melihatnya saja saya merasa lebih cantik dari biasanya.
“The earth laughs in flowers.”
― Ralph Waldo Emerson
Sukaaaa bunga warna kuningnya...
ReplyDeleteklo pas minggu pesti macet y
macet tiap hari sebenernya :D tapi kalo pagi2 di hari libur relatif kosong. di atas jam 9 baru rame banget
Deletewahhh keren braga jadi berwarna ya mbak kecehhhh.....
ReplyDeletebangeeettt!
DeleteCakepnya Bandungkuuuu...bikin kangeeen
ReplyDeleteayo ke siniiih! hehehe
Deleteindahnyaaa.. etapi ini bunga yang beracun itu bukan ya?
ReplyDeletewaduh ini komennya :D enggak, gak ada racunnya. literatur yg saya baca gak ada yg nyebutin bunga ini beracun. bunga yg satu lagi kali yg pas jaman dada rosada rame banget, yg warnanya pink. namanya saya lupa. tapi buka bunga yang ini :D
DeleteKangen ke Braga, ini Braga City walk kan ya Mba?
ReplyDeleteini Braga. Tapi buka braga city walk, gak motret khusus di mall itu. di braga ada braga city walk, tapi bukan itu satu2nya. bukan favorit saya juga buat dijadiin objek foto :D
DeleteOh, kirain sekomplek itu Braga City Walk semua namanya, jadi yang BCW cuma yang mallnya ya? Ini seluarannnya kan? yang ada pelukis-pelukis itu?
DeleteIya ini sepanjang jalan Braga. Ada beberapa pelukis yang majang lukisannya di beberapa titik jalan braga.
DeleteCantiiiknya Bandung ya...pengen kesitu deh
ReplyDeleteiya lagi didandani walikotanya nih :D hehehe
DeleteWuihhhhhh yellow yellow yellow everywhere... kek musim semi ajahhhh
ReplyDeletejalan di braga, soundtracknya lagu Coldplay: Yellow! hehehe
Deletejalan braga sekarang udah keren banget ya mbak, terakhir aku kesana pas masih kecil dan belom kayak gitu... Kalo ke bandung harus kesana nh XDDD
ReplyDeleteIya nih bagus, kebeneran lagi sepi juga :D
DeleteJalan Braga nuansa tempo dulu banget ya maak
ReplyDeleteselalu suka sama braga. Dari dulu sampai sekarang. Ga pernah bosen ngarahin frame kamera ke setiap sudut jalan braga itu ya. seneng banget sekarang jalanannya udah rapih lagi :)
ReplyDeletecantikbunga warna kuningnya
ReplyDeleteUdah sering denger "Jalan Braga", tapi belum pernah ke sana. :((
ReplyDeleteIni bunga memang cantik banget :)
ReplyDelete