Ke Taman Sari. Gila ya jadi raja kok ya enak banget. Buat keperluan mandi saja dibuatkan satu kompleks yang luas dan istimewa. Kaya raya sekali raja-raja kita ini. Harta banyak, istri banyak. Mereka menciptakan surganya sendiri.
Masuk ke Taman Sari, tempat dahulu Sultan dan keluarganya mandi dan rekreasi
Masuk ke Taman Sari, tempat dahulu Sultan dan keluarganya mandi dan rekreasi
Pasti sudah pada tahu ya Taman Sari apa. Juga cerita tentang selir sultan mandi di kolam yang mana dan blablabla lainnya.
Seluas apa tempat yang dibangun tahun 1758 - 1765 itu? 18 taman dan kebun buah, danau, kolam, sumber mata air, pulau-pulau buatan, terowongan, gerbang, dan beragam bangunan lain. Tiket masuk 5.000.
Seluas apa tempat yang dibangun tahun 1758 - 1765 itu? 18 taman dan kebun buah, danau, kolam, sumber mata air, pulau-pulau buatan, terowongan, gerbang, dan beragam bangunan lain. Tiket masuk 5.000.
Banyak gerbang di Taman Sari. Gerbang Panggung dan Gapura Agung. Di Gapura Agung ada hiasan reliefnya. Bagus-bagus dan detail. Di buku Jelajah Kota-kota Pusaka disebutkan relief yang jadi hiasan Gapura Agung adalah relief burung, bunga melati, bunga teratai, tanaman rambat, dan sayap burung garuda.
Dari kompleks utama, kami menuju Sumur Gumuling.
Matahari Jogja di hari ketiga kami di sana mencapai titik terpanas. Super hot. Mencari Sumur Gumuling juga agak susah karena kami gak menyewa jasa pemandu lokal. Kompleks Taman Sari juga gak seperti dulu lagi. Banyak dibangun rumah penduduk di sekitar Taman Sari. Ya akhirnya nanya penduduk setempat saja dan sampai juga di tempat yang sangat adem, sejuk, dan bisa bersembunyi sebentar dari matahari. Sumur Gumuling.
Sumur Gumuling merupakan bangunan bundar bertingkat dan berfungsi sebagai masjid. Di sebut sumur karena bangunan ini didirikan di bawah garis air bekas danau Taman Sari. Di bagian tengahnya ada Lantai Melayang yang menjadi tempat Sultan semedi. Ini ikonnya sih. Tidak benar-benar melayang kok hanya saja lokasinya di pusat bangunan saja. Sumur Gumuling dianggap sebagai replika istana Ratu Kanjeng Nyi Roro Kidul dan tempat Sultan bertemu dengannya.
Unik juga keluar masuk kompleks Taman Sari di tengah rumah-rumah warga. Taman Sari dengan gapura-gapuranya yang mewah, Sumur Gumuling yang megah, terus tahu-tahu 5 meter dari situ mencelat rumah warga yang kondisinya sederhana sekali. Kontras banget. Eh rumah di sekitar Taman Sari jadul-jadul :D senang lihatnya. Katanya rumah-rumah di sana milik abdi dalem Keraton dan keturunannya ya?
Perjalanan di Taman Sari diakhiri dengan bersantai di Masjid Soko Tunggal. Atap bangunan masjid disanggap satu kolom saja. Bisa gitu ya aneh :D
Sejujurnya, ini bangunan favorit saya dari semua bangunan yang ada di Taman Sari. Bukan karena saya muslim :D tapi karena lantai masjidnya mengingatkan saya pada rumah almarhumah nenek saya di Indramayu. Warnanya kuning, 20 x 20 cm ukuran tiap lantainya. Teras masjidnya itu loh, ah sejuknya... Kalau punya rumah, saya mau teras rumahnya kayak yang dipunya Masjid Soko Tunggal.
Pernah kesini akhir th 2013 lalu. Ujan gerimis dan gk bawa kamera, jadi kurg ada bukti. Haha. Pingin balik lagi :/
ReplyDeleteayo balik lagi, noeee!
Deletewah air kolamnya msh rutin dibersihin ga mba? sayang kalo kotor bgitu... blm prnh kesana aku... udh pernah dgr tempat ini sih sblmnya, tp blm kesamapaian aja :)
ReplyDeletePas saya ke sana sih airnya bersih :)
Delete