Hola!
Sabtu menjelang sore, Bandung Diary
jalan-jalan ke pusat kota Bandung. Masih di jantung kotanya, kami berkunjung ke
tempat mungil yang menyempil di antara pepohonan Angsana. Namanya Nien's Corner.
Masih satu kesatuan dengan bangunan hotel Latief Inn di Jl. Natuna 16 Bandung.
FYI, Jalan Natuna ini potret sisa kejayaan Bandung tempo dulu. Ruas jalan di sisi kanan dan kiri berjejer pepohonan. Jalannya tidak selebar jalan raya utama. Bangunan rumah yang mengisi jalan tersebut kebanyakan bergaya vintage. Tempo dulu banget! Kalau ada rejeki, saya mau beli rumah di sini. Myhahahaha :D *aminin ateuh :P*
Anyway, Nien's Corner ini kafe. Tempatnya
mungil sekali, kalau saya perkirakan mah tidak bisa menampung lebih dari 20 orang.
Di dunia arsitektur (mengutip Gele), tempat yang kecil berpotensi memberi kesan
hangat dan intim. Dengan catatan interiornya tidak dibuat sembarangan. Nien's
Corner ini hampir nyeni, hampir lucu, hampir bikin hangat.
Sofanya oke, warnanya hitam dan
lebar-lebar dudukannya. Empuk pula. Hanya saja meja makannya gak matching dengan sofanya,
terlalu 'warung kopi'. Berbeda di bagian luarnya yang masih 'nyambung' meja dan
kursi makannya. Gak masalah sih, masih enak makan dan masih nyaman duduk. Hihihi :D
Cahaya ruangannya hangat, kecuali kalau buat motret. Harus ke luar biar dapat cahaya terang dan alami biar enak kalau di foto :D Lampu-lampu 5 watt yang menggantung di langit Nien's Corner menambah suasana teduh dan asri. Saya sih suka. Kalau Gele bilang, si bagian hitam knop lampunya diganti warna putih aja biar lebih nyeni lagi.
Cahaya ruangannya hangat, kecuali kalau buat motret. Harus ke luar biar dapat cahaya terang dan alami biar enak kalau di foto :D Lampu-lampu 5 watt yang menggantung di langit Nien's Corner menambah suasana teduh dan asri. Saya sih suka. Kalau Gele bilang, si bagian hitam knop lampunya diganti warna putih aja biar lebih nyeni lagi.
Ya begitulah kerjaan kami nunggu makanan
datang. Lihat-lihat interior, merasakan suasananya. Hihihi :D nih kalau pada
mau kencan atau iseng lagi nyari tempat makan yang jauh dari keramaian dan
adem banget udaranya, Nien's Corner oke juga.
Ah langsung ke menu aja kita. Saya pilihin
yang recommended yak, kayak biasa. Biar pada datang ke sini gak pusing mau
pilih yang mana. Menu lainnya oke-oke, sih. Tapi yang saya makan kemarin itu
sudah yang paling pol enaknya hahaha.
Ah ini dia rasa lokal yang cocok dengan
udara Jalan Natuna. Hangat-hangat cespleng! Saya pesan Sop Buntut Ala Latief.
Sop buntut kuah sih pada dasarnya. Dagingnya empuk, tidak ada usaha ekstra
untuk misahin daging dengan tulangnya. Sayurannya segar dan banyak. Ada tomat dan kentang.
Sayang aja banyak yang kurang empuk. Tapi somehow rasanya enak. Kuahnya
enyaaakk! Saya gak pernah komplen banyak tentang makanan sih hahahaha.
Berbeda dengan saya, teman saya Eko menyantap Sop Buntut Goreng. Menu ini hadir di hadapan kami jauh lebih menggugah selera dibanding Sop Buntut Kuah. Terpisah dengan kuahnya, si daging berlumur saus tiram yang rasanya manis sekali. Kata Eko sih kuahnya harus dikasih jeruk nipis. Biar asamnya kuah bisa menyeimbangi manisnya (saus) daging. Saya... setuju! Tak ada jeruk nipis pun saya tandas habis sop buntutnya heheh :D
Spageti seafood. Komplemen didalamnya ada
calamari dan udang. Udangnya jauh lebih empuk dari calamari. Spagetinya empuk,
sausnya masih ditengah-tengah antara manis dan pedas. Kayaknya mesti
ditegaskan, mau pedas atau mau manis nih?
Saya dan Gele juga menyantap Spageti Jamur. Rasanya kok lebih enak ya dari yang Piscatora :D hihihi. Potongan jamur (yang kayaknya jamur Champignon) gede-gede. Mirip daging.
Tuna Sandwich
Rotinya oke. Renyahnya enak. Sayang euy ikan tuna gak kerasa sama sekali :D Saladnya sandwich ini mah enak. Tapi judulnya kan Tuna Sandwich, bukan Veggie Sandwich :D
Daging ayam dimasukin ke kuah asam manis
bersayur brokoli dan kentang. Rasanya enak meski agak berminyak. Saya sih gak
ada masalah dengan dagingnya. Buat saya enak aja. Palingan kentangnya yang kudu
direndam agak lamaan biar lebih empuk.
Per-steak-an
Kalau gemar makan steak, Nien's Corner menyediakan menu western ini. Saosnya seperti biasa: mushroom, lada hitam, dan Barbeque. Saya gak makan Steak euy :D Perut sudah penuh. Coba dikit aja punya temen. Rasanya estede alias atandar :D Masih enak kok. Empuk daging kurang pol.
Selesai makan, minumnya ini nih.
Olala ini minuman yang ada urutan teratas
yang saya rekomendasikan. Rasanya segar gila! Padahal cuma campuran sawi dan
jeruk lalu biar manis dicampur gula. Habis menandaskan satu porsi sop buntut
terus minum Green Paradise. Maknyussss! Cocok. Enak. Segar. Mantap. Asam. Haduh
sambil nulis ini saya lagi megap-megap pengen minum Green Paradise lagi. Hahaha
:D
Rasanya standar, manis-manis susu. Cream
kocoknya juga standar. Kirain saya didalemnya ada potongan cake tiramisu.
Ternyata enggak, cuma rasa esen tiramisu aja sih ini kayaknya. Buat minum-minum
cantik boleh lah ini minuman dipilih. Kalau buat penyegar setelah makan-makan
sih saya rekomendasi Green Paradise ituh.
Satu postingan lagi tentang Latief Inn, setelah ini ya. Latief Inn merupakan satu kesatuan dengan Nien's Corner yang saya bahas di atas.
Satu postingan lagi tentang Latief Inn, setelah ini ya. Latief Inn merupakan satu kesatuan dengan Nien's Corner yang saya bahas di atas.
Nien's Corner
Jl. Natuna 16
Tlp 4200369 / 4209208
Website : www.latiefinn.com
Twitter : @latiefinn_Bdg
Facebook : Latief Inn
Tlp 4200369 / 4209208
Website : www.latiefinn.com
Twitter : @latiefinn_Bdg
Facebook : Latief Inn
Buka setiap hari
10.00 - 22.00
Menu masih random: western dan lokal.
Sop Buntut kuah dan goreng 45.5K
Spageti Piscatora dan Mushroom 30.5K
Tuna Sandwich 20.5K
Pizza Goreng Latief 30.5K
Steak 35.5K - 55.5K
Pizza Goreng Latief 30.5K
Steak 35.5K - 55.5K
Green Paradise 18.5K
Tiramisu Shake lupa dicatat :D kalau tidak salah 20ribuan deh harganya
Fruity Lemonade Tea 15.5K
Choco Dreamland 15.5K
The Sweet Mocktail 15.5K
Fruity Lemonade Tea 15.5K
Choco Dreamland 15.5K
The Sweet Mocktail 15.5K
Petunjuk arah ke Nien's Corner
1. Kendaraan umum gak lewat jalan Natuna.
Kita mesti naik angkot yang jurusannya melalui Jl. Lengkong dan Jl. Sunda yang
mengapit Jl. Natuna.
Angkot yang lewat Jl. Lengkong:
Ledeng - Kalapa,
Dago - Kalapa.
Jl Natuna ada di sebelah kiri jalan di seberang toko Eiger Adventure Shop.
Ledeng - Kalapa,
Dago - Kalapa.
Jl Natuna ada di sebelah kiri jalan di seberang toko Eiger Adventure Shop.
Angkot yang lewat Jl. Sunda :
Gedebage - St Hall,
Ledeng - Kalapa,
Dago - Kalapa.
Jl. Natuna di sebelah kiri jalan sebelum pintu rel kereta api.
2. Kendaraan pribadi, sama dengan no 1,
cari Jl. Lengkong atau Jl. Sunda. Patokannya toko Eiger dan pintu rel kereta
api yak. Keduanya jalan satu arah, jadi kalau kelewatan, ya kalian muter lagi.
Hehehe :D tapi gak jauh muter-muternya.
Teks: Ulu
Foto: Gele
Foto berantakan ukuran, kamera jamuran euy, edit fotonya crop sana-sini :D So sorry untuk ketidaknyamanan membacanya.
Teks: Ulu
Foto: Gele
Foto berantakan ukuran, kamera jamuran euy, edit fotonya crop sana-sini :D So sorry untuk ketidaknyamanan membacanya.
hidangannya buanyak bgt. wkwkwk
ReplyDeletebtw fotonya makin kece ajah nih
mantap banget.. tgl 22 dateng dong :) ya ya ya
ReplyDeleteaaaah jadi lapar, udah lewat jam makan siang. BWnya sampai sini dulu ya mbak :)
ReplyDelete