Saya mengenali pohon ini karena bulir bunganya yang berwarna kuning. Kalau sedang berbunga dan ada terkena angin, bunga-bunga ini berjatuhan menimpa jalan raya dan para pemakai jalan. Nih ya saya kasihtahu, 'tertimpa' bunga-bunga Angsana itu rasanya romantis sekaliiiiii :)
Saya suka momen-momen kayak gitu. Rasanya kayak sedang musim gugur di Eropa. Bandung yang sejuk dan bunga Angsana yang berguguran cantik. Sekonyong-konyong ada perasaan sentimentil yang muncul karena bunga Angsana. Kalau saya bisa membuat puisi buat Angsana, saya pasti sudah membacakannya untuk kalian di sini.
Saya suka momen-momen kayak gitu. Rasanya kayak sedang musim gugur di Eropa. Bandung yang sejuk dan bunga Angsana yang berguguran cantik. Sekonyong-konyong ada perasaan sentimentil yang muncul karena bunga Angsana. Kalau saya bisa membuat puisi buat Angsana, saya pasti sudah membacakannya untuk kalian di sini.
Pohon ini rata-rata umurnya 15 tahun. Dia punya akar yang baik dan dapat mengikat nitrogen, mampu membantu memperbaiki kesuburan tanah. Pohon Angsana mirip Mahoni, cuma lebih ringan saja tidak selebat Mahoni yang rapat. Karena rindang, Angsana populer jadi tanaman peneduh. Karena kecantikan bunganya, dia juga berfungsi sebagai pohon hias tepi jalan.
Sayangnya Angsana ini termasuk yang jenis pohon yang rapuh. Pohonnya mudah tumbang kalau sudah tua. Untuk melihat pohon Angsana, teman-teman bisa jalan-jalan ke jalan Diponegoro, sekitar kampus UNPAD di jalan Dipati Ukur, sekitar jalan perwayangan di daerah Pasir Kaliki, sekitar kampus UNISBA di jalan Tamansari dan masih banyak lagi.
Next time sering-sering lah jalan kaki di sekitar Pohon Angsana. Siapa tahu kalian yang jadi pemimpin negeri ini atau istrinya calon pemimpin negara. Belajar merasakan keindahan lah biar gak asal nebang pohon dan menggantinya dengan kelapa sawit atau apartemen.
Bersambung ke Pohon Mahoni yak :D
Post Comment
Post a Comment