Tulisan sebelumnya menceritakan tentang Dago Pakar.
Tahu gak saya ke sana dalam rangka olahraga sebenarnya :)
Indragele (yes, fotografer blog Bandung Diary :D) sakit tipes. Sebulan setelah kesembuhannya kami putuskan mulai mengolah raga. Kami memulainya dengan yang paling ringan: jalan kaki. Setelah mendaftar beberapa tempat, kami pilih Dago Pakar.
Ada banyak lapangan di Bandung, Gasibu dan Sabuga contohnya. Letaknya di pisat kota. Lalu kenapa kami memilih berjauh-jauh ria ke ujung Dago?
Alasan tempat ini jadi pilihan tidak lain karena hutannya. Banyak pohon artinya banyak udara. Pada awalnya sempat kaget melihat sedikit motor hilir mudik di dalamnya. Kami kira tak ada kendaraan yang lewat lah. Hahaha ternyata ada toh buat 'menggotong' pengunjung yang kelelahan.
Sering gak sih dalam hari-hari yang kita jalani rasanya ingin berhenti sejenak. Tidak duduk di depan laptop melulu, gak leyeh-leyeh di depan tv sambil ngemil semangkuk popcorn, meninggalkan dulu segala pekerjaan rumah tangga.
Pulang dari Dago Pakar gak jadi gak capek juga. Capek kok :) jalanan kaki hampir 6 km siapa gak capek?
Pulang ke rumah membawa sepasang kaki yang kelelahan. Tapi kami senaaaaaaaang sekaliiiiiiiiii. Badan terasa lebih segar, seperti habis diisi ulang karena menghirup udara bersih tanpa kemasan di Dago Pakar. Bertemu sapa dengan orang-orang di sana. Melihat yang hijau-hijau di dalam hutan.
saya belum pernah ke Dago Pakar. Tapi kayaknya adem banget di sana :)
ReplyDelete