Halo.
Kembali ke pelajaran Bandung Untuk Pemula. Ini bagian kedua.
Sudah baca? :D
Belum? Heeu baca dulu atuh :P
Bandung for Beginners bagian kedua ini sebenarnya berlaku untuk orang Sunda lainnya. Gak hanya di Bandung. Tapi juga Garut, Cianjur, dan sebagian lain dataran tinggi yang dihuni orang Sunda. Tapi saya khususkan disini dengan menyebut orang Bandung, ya. Namanya juga Bandung Diary, bukan Garut Diary :P
Langsung aja?
11. "Ngopi dimana, euy?"
Pahami istilah NGOPI di Bandung artinya lebih dari sekedar minum kopi. Ngopi di sini maksudnya nongkrong ngobrol sambil minum kopi, teh, atau air minum lainnya plus cemilan. Awal mula saya menetap di Bandung bingung garuk-garuk kepala. Katanya ngajak ngopi. Kok ada teh manisnya, ada gorengannya, ada kue pukis... hahaha.
Dari mana istilah ngopi ini berasal? Nanti ya, saya bikin postingan yang khusus membahas istilah ngopi. Intinya sih sudah pada ngerti, kan? :)
12. Orang Bandung doyannya D A U N
Dahulu, entah kalau sekarang, orang Bandung terkenal mempunyai kulit yang putih dan bersih. Berbeda dengan dataran rendah seperti tempat saya tinggal dulu, Indramayu dan Cirebon, perempuannya tidak sebening perempuan di Bandung.
Hawa sejuk pegunungan pada dasarnya bagus untuk kulit. Tapi kebiasaan orang Bandung yang doyan makan segala jenis daun dan sayuran mentah, membantu penampakan jadi lebih cemerlang.
Dulu saya gak suka tuh makan daun-daunan. Sekarang saya cinta sekali sama daun kemangi. Dimakan mentah-mentah aduhai nikmatnya. Rasanya hangat, dan wanginya bikin nyaman.
Ada celetukan yang bilang begini. Cuma ada dua daun yang gak mau orang Bandung makan: daun pintu dan daun jendela. Hahahaha :))
13. Jangan percaya sama Jempol
Jalan-jalan di Bandung. Ada gunung, ada lembah. Kalau kesasar, kita tanya saja penduduk lokal. Biasanya mereka dengan amat sangat ramah membantu memberi informasi. Gestur badannya biasanya sedikit merengkuh dengan tangan kanan yang menjulur ke arah yang dimaksud. Buku jari menghadap ke atas. Tangan mengepal, dan jempol tangan keluar. Persis seperti bilang OK itu loh.
Terus mereka bakal bilang "Cakeut, Neng".
Artinya: deket aja kali, Mbak.
Jempolnya menandakan arah. Arah yang jauh. Bukan dekat seperti yang mereka bilang. Skala jarak dekat orang Bandung sepertinya dua lembah satu bukit. Buat kita jauh, untuk mereka dekat.
Hati-hati dengan jempol orang Sunda, khususnya orang Bandung :)
14. Atas Bawah, Lebak Tonggoh
Rumah nenek saya di Ledeng. Berada tak jauh dari lembah (jurang). Dahulu lembah ini areal sawah yang cantik sekali. kami sekeluarga suka piknik di sawah. Sekarang kawasan sawah ini berubah wujud jadi perumahan.
Di lingkungan Ledeng orang biasanya bilang Lebak dan Tonggoh untuk menunjukkan arah. Ini berbeda dengan kebiasaan saya di Indramayu yang orang-orangnya menunjuk arah dengan mata angin.
Di Indramayu:
Emak : darimana, Nok?
Saya : wetan (selatan)
Di Bandung:
Manini : timana, Neng?
Saya : ti tonggoh (atas)
Kelihatan tidak bedanya? Bandung kawasannya berkontur. Perbukitan dan lembah. Alhasil orang-orangnya menyebut arah dengan nama Atas (Tonggoh) dan Bawah (Lebak). Sampai sekarang saya lupa dengan kebiasaan saya dulu memberi arah mata angin. Udah kelamaan tinggal di Bandung :)
Makanya gak aneh kalau di Bandung sering muncul percakapan darimana euy, kemana euy. Dijawabnya dari atas nih, mau ke bawah euy.
15. Laukna Mana?
Lauk di Bandung, My friend, artinya teman makan nasi. Bukan Ikan. Lauk adalah kata ganti untuk semua teman makan nasi: tempe, ayam, ikan, perkedel, jengkol, tahu, telor, sayur, ikan paus.
Ketika ada yang bertanya "Laukna naon wae?," artinya adalah "Makan nasinya sama apa aja, nih?." Begitu kira-kira. Hihihi :))
***
Lima poin dulu yak. Sambung lagi sambil saya mikir-mikir apa aja yang Bandung Pisan. Aneh ya saya sampa mesti mikir begini. Tahun 2002 saya tinggal di Bandung, saya sanggup membuat daftarnya tanpa berpikir. Masih culture-shock. Sekarang? Antara umur yang tua, otak yang menyusut, dan saya yang sudah menjelma jadi hampir setengah orang Bandung. Mungkin ini mah :))
Nih ada video bagus tentang Bandung. Dibuat oleh Pimpi dan Rangga. Waktu nonton video pendek ini saya seneng. Lucu soalnya gak biasa. Dan video ini diganjar penghargaan tiga terbaik penghargaan yang saya lupa namanya :(( Tapi baca di blognya Pimpi, ada kok keterangannya.
saya numpang lahir doang di Bandung teh dan saya hobby ngopi! :)
ReplyDeletesalam kenal teh, diskon hotelnya menggoda sekali :p
Halow :) salam kenal juga ya, Dini. Sok atuh kalo mau kemana-mana nginep di hotel pesen ke saya aja :D
DeleteSalam kenal teh Nurul..Teteh urang Bandung asli anu nuju jarambah ka Jerman, iihh meni resep maosna, janten tambih sonooo.... :)
ReplyDeletekaleresan sababaraha taun kapengker seueur pisan urang Bandung, janten asa di Bandung sanes di Jerman...:)
ih meni resep jarambahna tebiiih :) hatur nuhun teh tos nyimpang kadieu :) salam kangger baraya di jerman nya :D
DeleteHahahaha, iya. Kalau mau ke Ledeng, Lembang dan sekitarnya, mau KE ATAS.
ReplyDeletebaru nyadar ya? saya aja baru nyadar pas mikirin tulisan ini hahaha :))
DeleteQiqiqi, seru ya tinggal di Bandung. Dulu pas kuliah pernah ngerasain di Bandung, dan ternyata sekarang setelah tinggal di Jakarta, memang selalu kangen Bandung :) Soal kopi, temenku pernah kasih tau kopi khas Bandung tapi lupa namanya
ReplyDeleteKopi Aroma mungkin ya maksudnya?
DeleteKopi Aroma mungkin ya maksudnya?
DeleteKopi Aroma mungkin ya maksudnya?
Delete