Makan pagi-pagi.
Menunya bubur.
Minumnya teh panas.
Lokasinya di Bandung.
Udaranya sejuk segar.
Nih saya kasih rekomendasi bubur. Saya sudah mencoba beberapa bubur di Bandung, dari yang sekelas PKL sampai kelas restoran. Bubur dari hotel saja yang belum :D
Bubur di jalan Cibadak (bagian barat) ini rasanya enak. Buburnya kental dan gurih. Konon waktu meramu buburnya, Mang Oleh mencampur telur didalamnya. Entah benar atau tidak, sumpah ini bubur tingkat kekentalannya bagus dan meluncur dengan baik di mulut juga di perut.
Namanya Bubur Maranti. Karena penjualnya bernama Mang Oleh, saya menyebutnya Bubur Mang Oleh. Mulai berjualan pukul enam pagi, katanya sih tutup jam sembilan. Tapi jam delapan pun sudah ludes buburnya. Kapan terakhir kali Mang Oleh membawa pulang dagangannya yang tak laku, ia pun tak ingat. Hebat ya :) habis terus!
Menurut saya, rasa makanan yang enak datang tidak hanya dari kejagoan seseorang memasak. Tapi juga tingkat kebersihan dan kesenangnnya membuat makanan tersebut. Mang Oleh punya tiga standar tadi: jago, bersih, dan senang membuatnya. Alhasil buburnya terasa tidak hanya selewat enak tapi juga membahagiakan yang memakannya.
Bubur di Bandung punya topping potongan cakue dan ayam. Nah seporsi bubur Mang Oleh yang dihargai 7.500 ini suwir ayamnya banyak sekali. Berlimpah ruah. Ayamnya juga sama lezatnya dengan buburnya kalau dimakan terpisah. Teman makan setia makan bubur, kerupuk, juga rasanya tidak kalah nikmat dengan buburnya. Masing-masing komponen itu: ayam, cakue, kerupuk, tidak berdiri sendiri. Mereka, ibaratnya google V, bersatu membentuk kekuatan rasa yang super lezat. *halah,lebaytapibeneran*
Cobain ya! Dijamin standar rasa bubur yang sudah kamu tahu bakal rusak gara-gara bubur Mang Oleh.
Post Comment
Post a Comment